Tuesday, February 25, 2014

Daily Life School and JKT48 Part 5

   
       Nah, sebenaranya waktu aku dihadapkan dengan pilihan menerima atau menolak ajakkan Nada untuk melihat pertunjukan di Theater JKT48 aku sudah menduga pasti akan ada permasalahan baru yang timbul dan sehabis keluar dari ruang BP, Tami meninggalkan aku dan Elisa dengan alasan ia hendak menyelesaikan suatu hal sebelum kembali ke kelas.

“El, sebenarnya aku mau membicarakan sesuatu denganmu” kata Elisa dan sepertinya ini hal yang penting

“Tentang apa?” kataku agak kepo


“Ah, sebenarnya aku malu tapi sudah terlanjur ingin” ungkap Elisa

“Ya udah kalo pengen omongin aja jangan setengah-setengah bikin kepo nih” pikirku

“Sabtu besok bisa nemenin aku nonton show Dareka no Tame ni di theaternya JKT48 di FX? ” ujar Elisa dan hal inilah yang menjadi awal masalah

“Mampus deh, aku kan udah janjian sama Nada masak aku batalin? Terus ntar kalo aku tolak, Elisa nangis lagi ntar jadi tambah repot “ gumamku dalam hati

“Gimana el bisa nggak?” pinta Elisa penuh harapan

“Oke deh, ntar ke sana naik apa?” tanyaku

“Naik TJ aja kan rumahmu sama rumahku dan FX sejalur” kata Elisa

“Nggak naik motor bareng aku aja?” tawarku

“Nggak, naik TJ lebih cepet kok” tolak Elisa

“Waduh kan Nada minta bareng aku naik motor kalo Elisa minta naik TJ berabe nih” ujarku dalam hati.

          Sesampainya di kelas aku dan Elisa mendapati kelas ramai lagi, bukan karena memperbincangkan perkelahian yang baru saja terjadi melainkan karena pengumuman dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa para murid dipulangkan lebih awal karena ada guru yang melahirkan. Ya, sebenarnya aku cukup gembira tentang hal ini tapi kalau sekolah sering dibubarkan lebih awal aku kasihan terhadap kedua orang tua ku karena tidak ada diskon SPP.

          Sialnya lagi, Elisa memintaku untuk menemaninya pulang ke rumahnya padahal aku masih harus menemui Bu Surti sepulang sekolah jadi aku menolak tawarannya dengan halus. Dan saat ia menanyakan alasanku, aku jujur padanya lalu ia pun berniat untuk menemaniku juga.

          Sebenarnya aku berharap tidak menemukan Bu Surti di ruang guru tetapi ia seperti sudah menungguku di ruangan yang mulai kosong itu.

“Noel, besok Sabtu saya berharap kamu bisa datang untuk mengikuti ekstrakurikuler teater yang diadakan oleh sekolah”  ujar Bu Surti agak memaksa

“Siap bu” kataku tanpa mengingat aku sudah memiliki dua janji sebelumnya

“Oh, ya saya juga minta tolong agar kamu menemani Dinda putri saya setelah ini” kata Bu Surti

“Iya bu” kataku

          Setelah aku keluar dari ruangan itu ternyata sudah ada dua perempuan yaitu Elisa dan Dinda yang asyik mengobrol. Awalnya aku lihat tidak ada yang istimewa dari Dinda tapi ternyata setelah ku pertimbangkan, paras dan postur tubuh Dinda mirip sekali dengan Ve yang merupakan member dari JKT48.

“Ve” kata itu yang bisa keluar dari mulutku, ku pikir Elisa dan Dinda tidak menyadari hal tersebut hingga …

“Ihh Noel, bisa aja deh kamu” kata Dinda tersipu malu

          Kebalikan dengan hal itu, Elisa menatapku tajam seolah-olah aku mendua eh tapi kita kan nggak pacaran kok dia cemburu? Tapi suasana yang tegang itu dipatahkan oleh Dinda yang mulai berbicara lagi.

“Noel suka JKT48?” tanya Dinda

“Suka” jawabku

“Punya Oshimen?” lanjutnya, jujur ini adalah pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh teman-temanku yang juga suka JKT48 dan merupakan pertanyaan yang paling malas ku jawab

“Punya” Ujarku berbohong

“Hayo, Noel bohong ya? Kata Elisa kamu nggak punya” kata Dinda

“Eh, ya udah sekarang kita pulang aja” potong Elisa yang membantuku keluar dari suasana canggung yang disebabkan oleh Elisa

          Rumah Dinda tidak jauh dari sekolah, hanya berjarak beberapa kilo saja dan sepanjang perjalanan ia menceritakan berbagai hal hampir sama dengan perbincangan awalku dengan Elisa. Dinda juga mengatakan bahwa Elisa mengajaknya untuk menonton show Dareka no Tame ni di theater JKT48 besok Sabtu. Akhirnya aku dan Elisa berpisah dengan Dinda di depan gerbang rumahnya yang lumayan besar.

          Tak terasa hari mulai beranjak berganti menjadi sore di pinggir jalan yang ramai oleh lalu lalang pejalan kaki lain, tak terasa Elisa menawarkanku untuk memakai headset miliknya bersama dengannya lagi.

“Seperti apa hari ini yang telah dilewati pasti terpikir saat di jalan pulang” lagu Yuuhi wo Miteruka? dari 
JKT48 mulai terputar dari handphone milik Elisa

          Aku dan Elisa tak menyadari bahwa tangan ku dan tangganya mulai bergandengan dan ketika aku menatap wajahnya ia juga menatapku dan kami berdua pun saling tertawa bersamaan. Ku pikir ia akan segera menyadari hal ini dan melepaskan peganganya dari tanganku ternyata asumsi ku salah dan ia tetap menggandeng tanganku sepanjang perjalanan itu.

          Rasanya tak ingin pergi meninggalkan suasana yang begitu menghanyutkan itu tapi semua berakhir ketika aku dan Elisa sampai di depan rumahnya yang hampir mirip dengan rumah Dinda. Aku mengucapkan kata perpisahan ia pun juga demikian.

          Sesampainya di rumahku sendiri, kedua orang tua ku menyadari ada sesuatu yang aneh dengan diriku karena melihat aku sekarang lebih sering tersenyum padahal tadi pagi tidak. Aku tidak menceritakan apa pun pada orang tua ku tapi kakak perempuan ku yang sangat mirip dengan Melody tapi Melody yang satu ini super kepo dan nggak pintar menyimpan rahasia orang lain, terutama rahasia adik sendiri.

“Ada apa dek, kok kakak perhatiin hari pertama kamu sekolah lagi ada yang beda?” tanyanya penasaran

“Eh, nggak papa kok kak” kataku

“Ah, ceritalah sama kakak ekspresi pas kamu bo’ong itu keliatan banget” ucap kakakku


          Bodohnya aku, aku mencerita semua yang aku alami hari ini dengan sangat detail termasuk perasaanku atas peristiwa hari ini. Selanjutnya yang terjadi adalah kakakku melompat turun dari kasurku dan langsung berlari menuju orang tua kita untuk menceritakan hal ini. Aku langsung mengunci kamarku dan pura-pura tidur namun akhirnya aku pun terlelap. Dan dalam mimpi yang sangat indah itu aku memimpikan aku dan Elisa sudah berpacaran dan kami berdua berada di theater JKT48 di FX sambil bergandengan tangan and I hope it will be reality.