Monday, March 31, 2014

Shinkirou (Daily Life School and JKT48 Part 15)

      
         Entah mengapa rasa antusias ku semakin bertambah saja saat hendak memasuki bagian dalam theater JKT48, sebenarnya aku cukup malu sih jika dibandingkan fans atau Wota lain yang memiliki berbagai macam ornamen mulai dari kaos, LS (lightstick), atau beberapa merchandise lainnya yang satu pun aku tak punya (yah walaupun harus ku akui bahwa aku lumayan malu karenanya apalagi aku tidak memiliki oshimen). Sepanjang jalan menuju panggung banyak orang yang tertawa kecil setelah melihat ke arahku, aku tidak mempedulikan hal itu asalkan bisa bersama Elisa aku pasti bisa melalui segala macam hal.

         Ku kira semua berjalan dengan lancar sampai aku menoleh ke belakang dan mencari Ve (Eh, bukan maksudku Dinda dan kenapa aku selalu menyebutkan si Ve ya?) dan tidak mendapatinya bersamaan dengan Nada, Melody , dan Ghaida (Nah kan salah lagi padahal dua orang terakhir adalah kakakku dan kakaknya Elisa.

“Elisa yang lain mana?” tanya ku pada Elisa yang terlalu excited hingga tidak menyadari bahwa ia sedang menggenggam tanganku

“Eh, bukannya di belakang?” ujarnya mulai mencari-cari rombongan yang lain

         Sepertinya ini sudah direncankan dan otak dari tindakan ini adalah kakakku, aku membayangkan mereka menari-nari ala Dora The Explorer dan berteriak berhasil-berhasil sambil dikejar oleh satpam karena dikira pelarian rumah sakit jiwa .

“Lihat el apa yang au bawa dari Rakunten semalam” Ia tersenyum seperti psikopat saat mengatakan hal tersebut

“Gimana ceritanya Elisa beli barang dari Rakunten dan dikirim dalam jangka waktu satu hari?” pikirku

“Nih” lanjut Elisa sambil memperlihatkan empat buah, ya berarti satu set lightstick padaku dan satu set buatnya!

“Buatku ya?” kataku agak polos

“Tuhkan ge-er lagi ini aslinya buat kakakku tapi berhubung kakak nggak ada ini buatmu aja” katanya sembari tersenyum dan senyum dari  paras yang mirip dengan Shanju yang membuat malam itu semakin cerah bagiku

“Makasih Elisa” kataku lalu mengambil lightstick itu dan membalas senyum Elisa dengan senyum ku

“Sama-sama” ujar Elisa sembari tersipu malu

         Semalam aku iseng-iseng cari di google mengenai segala macam hal yang ada di theater JKT48 mulai dari yang penting seperti cigull ternyata udah keluar dari JKT48 (berarti ngapain dia ke theater lagi?) sampai yang agak aneh-aneh kayak Wota yang rela ngelukai tangannya demi oshinya (kalo aku jadi oshinya pasti langsung teriak histeris agak panik karena ada fans yang bisa debus), hal yang agak tidak bermutu tersebut membuatku berpikir lagi  apakah aku akan bertahan di status yang tidak memiliki oshi atau memiliki oshi dan berakhir dengan mati kekurangan darah setelah melakukan hal yang ekstrim.

         Tidak bisa ku bayangkan jika suatu hari kedua orang tua dan kakakku menangis tersedu-sedu di depan kamar mayat dan dibrondong pertanyaan oleh tetangga sekitar.

“Penyebab kematiannya apa ya jeng?” tanya emak-emak sebelah yang ketagihan arisan

 “Kehabisan darah yu” jawab mama ku

“Pasti tabrakan ya atau di serbu nyamuk di kebon atau …” kata tante sebelah rumah yang hobinya nonton telenovela dan infotainment hingga kala udah ngomong nggak tahu waktu dan tempat

“Nggak jeng penyebab kematiannya terlalu serius ngoshi” lansir mama ku

*Poker Face

Kan nggak lucu juga mati konyol kayak gitu.

         Tanpa ku sadari aku dan Elisa sudah mencapai tempat duduk kami tempatnya sih agak deket dari panggung lebih tepatnya deket banget soalnya aku dan dia duduk di bagian paling depan.  Kalau nggak salah sih lagu di setlist Dareka no Tameni yang pertama sih Tsukimisou tapi sebelum itu ada wotagei dan chant (biasanya), beberapa anggota tim J dari JKT48 hadir di sana termasuk Melody, Nabilah, Haruka, Veranda, Shania, Ghaida, dan beberapa member lainnya. Sempat salah fokus sih aktu ngeliat Shanju dan Elisa karena mirip.

“Yuuhi wo Miteruka nya kapan el?” tanya Elisa

“Lawak nih, apa masih kagak konek juga otaknya Elisa kenapa di setlist Dareka no Tameni ada Yuuhi wo Miteruka?” gumamku

“El, kamu mikirin apa?” lanjut Elisa

“Eh, nggak papa” jawabku sambil menyembunyikan pemikiran itu

“Ihh, serius” sambung Elisa sembari mencubitku

         Sepanjang show aku dan Elisa menikmati konser tersebut canda tawa mengiringi sepanjang semua lagu yang dibawakan JKT48 hingga lagu Shinkirou dilantunkan.

“Hatiku yang resah gelisah sambil bergetar perlahan hilang dari hadapanmu cinta maafkan aku cinta maafkan aku” ujar bibirku yang mulai perlahan terbuka dan ikut bernyanyi

“Pagi di peron kereta bagaikan kertas putih yang tidak bertuliskan apapun” sambung Elisa


         Dan secara tiba-tiba my mind going blank, this is how they describing when someone fall in love and suddenly I kiss her lips, in other ways Elisa not refuse it and she kiss my lips oh my gosh feels likes my brain slowly melting. Dan tiba-tiba orang-orang di sekitar menghentikan semua aksi yang mereka lakukan dan melihat ke arahku dan Elisa seraya berkata ciyee ciyee. Yang paling sial dan mengejutkanku adalah kakak dan Melody maju ke depan panggung dan mengumumkan hal ini sepertinya Theater kali ini sudah di setting sedemikian rupa ahh malu sih rasanya tapi saat ku lihat paras Elisa, ia mulai merona merah lagi. Thanks for great trapping me for today sis!