Entah
mengapa rasa antusias ku semakin bertambah saja saat hendak memasuki bagian
dalam theater JKT48, sebenarnya aku cukup malu sih jika dibandingkan fans atau
Wota lain yang memiliki berbagai macam ornamen mulai dari kaos, LS
(lightstick), atau beberapa merchandise lainnya yang satu pun aku tak punya
(yah walaupun harus ku akui bahwa aku lumayan malu karenanya apalagi aku tidak
memiliki oshimen). Sepanjang jalan menuju panggung banyak orang yang tertawa
kecil setelah melihat ke arahku, aku tidak mempedulikan hal itu asalkan bisa
bersama Elisa aku pasti bisa melalui segala macam hal.
Ku
kira semua berjalan dengan lancar sampai aku menoleh ke belakang dan mencari Ve
(Eh, bukan maksudku Dinda dan kenapa aku selalu menyebutkan si Ve ya?) dan
tidak mendapatinya bersamaan dengan Nada, Melody , dan Ghaida (Nah kan salah
lagi padahal dua orang terakhir adalah kakakku dan kakaknya Elisa.
“Elisa yang lain mana?” tanya ku pada
Elisa yang terlalu excited hingga
tidak menyadari bahwa ia sedang menggenggam tanganku
“Eh, bukannya di belakang?” ujarnya
mulai mencari-cari rombongan yang lain
Sepertinya ini sudah direncankan dan otak dari tindakan ini adalah
kakakku, aku membayangkan mereka menari-nari ala Dora The Explorer dan
berteriak berhasil-berhasil sambil dikejar oleh satpam karena dikira pelarian
rumah sakit jiwa .
“Lihat el apa yang au bawa dari Rakunten
semalam” Ia tersenyum seperti psikopat saat mengatakan hal tersebut
“Gimana ceritanya Elisa beli barang dari
Rakunten dan dikirim dalam jangka waktu satu hari?” pikirku
“Nih” lanjut Elisa sambil memperlihatkan
empat buah, ya berarti satu set lightstick padaku dan satu set buatnya!
“Buatku ya?” kataku agak polos
“Tuhkan ge-er lagi ini aslinya buat
kakakku tapi berhubung kakak nggak ada ini buatmu aja” katanya sembari
tersenyum dan senyum dari paras yang
mirip dengan Shanju yang membuat malam itu semakin cerah bagiku
“Makasih Elisa” kataku lalu mengambil
lightstick itu dan membalas senyum Elisa dengan senyum ku
“Sama-sama” ujar Elisa sembari tersipu malu
Semalam aku iseng-iseng cari di google mengenai segala macam hal yang ada
di theater JKT48 mulai dari yang penting seperti cigull ternyata udah keluar
dari JKT48 (berarti ngapain dia ke theater lagi?) sampai yang agak aneh-aneh
kayak Wota yang rela ngelukai tangannya demi oshinya (kalo aku jadi oshinya
pasti langsung teriak histeris agak panik karena ada fans yang bisa debus), hal
yang agak tidak bermutu tersebut membuatku berpikir lagi apakah aku akan bertahan di status yang tidak
memiliki oshi atau memiliki oshi dan berakhir dengan mati kekurangan darah
setelah melakukan hal yang ekstrim.
Tidak
bisa ku bayangkan jika suatu hari kedua orang tua dan kakakku menangis
tersedu-sedu di depan kamar mayat dan dibrondong pertanyaan oleh tetangga
sekitar.
“Penyebab kematiannya apa ya jeng?”
tanya emak-emak sebelah yang ketagihan arisan
“Kehabisan darah yu” jawab mama ku
“Pasti tabrakan ya atau di serbu nyamuk
di kebon atau …” kata tante sebelah rumah yang hobinya nonton telenovela dan
infotainment hingga kala udah ngomong nggak tahu waktu dan tempat
“Nggak jeng penyebab kematiannya terlalu
serius ngoshi” lansir mama ku
*Poker Face
Kan nggak lucu juga mati konyol kayak
gitu.
Tanpa
ku sadari aku dan Elisa sudah mencapai tempat duduk kami tempatnya sih agak
deket dari panggung lebih tepatnya deket banget soalnya aku dan dia duduk di
bagian paling depan. Kalau nggak salah
sih lagu di setlist Dareka no Tameni yang pertama sih Tsukimisou tapi sebelum
itu ada wotagei dan chant (biasanya), beberapa anggota tim J dari JKT48 hadir
di sana termasuk Melody, Nabilah, Haruka, Veranda, Shania, Ghaida, dan beberapa
member lainnya. Sempat salah fokus sih aktu ngeliat Shanju dan Elisa karena
mirip.
“Yuuhi wo Miteruka nya kapan el?” tanya
Elisa
“Lawak nih, apa masih kagak konek juga
otaknya Elisa kenapa di setlist Dareka no Tameni ada Yuuhi wo Miteruka?”
gumamku
“El, kamu mikirin apa?” lanjut Elisa
“Eh, nggak papa” jawabku sambil
menyembunyikan pemikiran itu
“Ihh, serius” sambung Elisa sembari
mencubitku
Sepanjang show aku dan Elisa menikmati konser tersebut canda tawa
mengiringi sepanjang semua lagu yang dibawakan JKT48 hingga lagu Shinkirou
dilantunkan.
“Hatiku yang resah gelisah sambil
bergetar perlahan hilang dari hadapanmu cinta maafkan aku cinta maafkan aku”
ujar bibirku yang mulai perlahan terbuka dan ikut bernyanyi
“Pagi di peron kereta bagaikan kertas
putih yang tidak bertuliskan apapun” sambung Elisa
Dan
secara tiba-tiba my mind going blank, this is how they describing when someone
fall in love and suddenly I kiss her lips, in other ways Elisa not refuse it
and she kiss my lips oh my gosh feels likes my brain slowly melting. Dan
tiba-tiba orang-orang di sekitar menghentikan semua aksi yang mereka lakukan
dan melihat ke arahku dan Elisa seraya berkata ciyee ciyee. Yang paling sial
dan mengejutkanku adalah kakak dan Melody maju ke depan panggung dan
mengumumkan hal ini sepertinya Theater kali ini sudah di setting sedemikian
rupa ahh malu sih rasanya tapi saat ku lihat paras Elisa, ia mulai merona merah
lagi. Thanks for great trapping me for today sis!