Friday, June 6, 2014

Hari itu...


     Belum genap sang surya menyingsing, ada lagi kejadian yang lumayan kampret di pagi ini. Tepat baru beberapa menit lewat dari jam 6 pagi, terdengar suara bergemuruh dari arah timur pada saat aku hendak membuka gerbang rumah. Tak ku sangka warga satu kampung mengejar Trisno sama Berto yang tak ku ketahui apa penyebabnya.

"El ayo ikut latihan buat event Kizuna Ekiden ada JKT48 nya lho!" teriak mereka berdua sambil berlari diikuti para warga.

     Sebenarnya ada beberapa hal yang kurang logis dalam peristiwa super janggal ini. Pertama event Kizuna Ekiden memang tinggal menghitung hari tetapi mengapa diperlukan latihan secara berjamaah. Lalu yang kedua adalah bagaimana cara Trisno dan Berto memanipulasi otak dari para warga kampung yang terdiri dari berbagai jenis mahluk, oke ralat karena kebanyakan pelari masih berwujud manusia jadi anggap saja mereka manusia.

Thursday, June 5, 2014

Perjuangan Idola dan Fans

Review Viva JKT48

                   Sebuah film sederhana namun ditata secara apik dan menarik berjudul Viva JKT48 baru saja ditayangkan di beberapa bioskop di kota-kota di Indonesia. Awi Suryadi merupakan salah satu tokoh dibalik suksesnya film ini karena beliau merupakan produser dari Viva JKT48. Beberapa khalayak umum telah mengetahui hadirnya salah satu idol group yang bisa dikatakan sangat fenomenal belakangan ini yaitu JKT48. Lalu muncul sebuah pertanyaan yaitu: Mengapa film ini patut dan layak untuk ditonton?

          Pada film Viva JKT48 ini, mengisahkan tentang betapa keras perjuangan bukan dari member JKT48 tapi juga dari fans atau wota JKT48. Diawali dengan konflik yang terasa nyata yang dirasakan oleh JKT48 di mana mereka harus merebut kembali teater mereka yang telah di ambil alih oleh pihak lain. Guyonan segar juga merupakan daya tarik lain dari film ini karena salah satu pemerannya adalah Babe Cabita seorang komikus yang memiliki banyak sekali kejutan pada adegan-adegan film ini.

          Twist atau perpaduan yang mendekati kesempurnaan di mana dalam film ini memadukan banyak sekali nilai moralitas, kemanusian, dan candaan yang saya jamin tidak akan membuat penonton merasa bosan untuk menonton film ini berkali-kali. Alur film yang sangat menarik karena adanya pasang surutnya harapan dalam usaha merebut kembali teater JKT48. Ada juga adegan dimana semua member JKT48 sudah pupus harapannya tapi ketika itu terjadi banyak fans yang membantu perjuangan di mana adegan ini hendak menyampaikan bahwa member JKT48 tidak berjuang sendiri dalam mencapai cita-cita mereka.

          Namun ada beberapa hal yang menurut saya menjadi kekurangan dari film ini karena ada bagian yang tidak ada korelasinya pada waktu member-member JKT48 yang lain langsung mendapatkan uang dan lalu memberikan uang yang mereka miliki untuk dana konser dan pertanyaannya adalah darimana mereka mendapatkan uang tersebut? Lalu ada juga bagian dimana BKT48 kurang berkonflik dengan JKT48 apakah hal ini dikarenakan BKT48 hanya dikendalikan oleh ambisi Ayu Dewi atau Miss Kejora saja? Dimana jika tiap member BKT48 memiliki latar belakang yang cukup kuat untuk menandingi JKT48 saya rasa konflik dalam cerita ini dapat dimaksimalkan. Dan satu lagi hal yang masih mengganjal di benak saya, mengapa film ini hanya berdurasi sekitar 90 menit saja?

          Tapi secara garis besar, film ini sangat memenuhi ekspektasi saya sebagai salah satu fans yang tidak bisa setiap hari mensupport idol group ini dikarenakan lokasi tempat tinggal saya yang jauh dari teater JKT48. Jika saya diminta untuk memberi nilai antara 1-10 saya akan memberi nilai 8,75 karena film ini sudah bagus tapi seharusnya masih bisa dibuat lebih maksimal. Akhir kata saya ucapkan terima kasih pada Maxima Pictures dan Awi Suryadi juga stay loyal and support JKT48.