Friday, March 21, 2014

Romansa Cinta di Depan Theater JKT48 (Daily Life School and JKT48 Part 14)

                  
         Oke, jangan panik sekarang Nada harusnya tahu bahwa aku datang bersama Elisa berarti aku dan Elisa punya relasi tapi yang menjadi pertanyaannya adaalah tiket mana yang harus aku ambil. Tiket yang dibawa oleh Ve (Eh, salah) Dinda maksudku, atau tiket yang dibawa sahabatku Nada. Suasana gundah yang mendekap hati ditambah bisingnya orang yang ingin menukar barang di lapak Swag membuat keadaan semakin sulit bagiku.

“Gimana el?” tanya Nada menyadarkanku dari lamunan

“Bentar-bentar” jawabku masih mempertimbangkan pilihan terbaik

“Cepetan keburu shownya mulai”  sambung Nada semakin memburu

        Tanpa ku sadari Elisa menarikku dari kerumunan itu meninggalkan Dinda dan Nada yang kebingungan atas tindakan yang diambil oleh Elisa. Elisa menarikku ke sebuah tempat yang lumayan sepi (lebih tepatnya pojokkan)

“El, udah kamu nggak usah bingung mending kamu pilih nonton bareng Nada aja dia kan sahabatmu dari kelas satu” ujar Elisa yang mengejutkan diriku

         Elisa memasangkan lagi headset yang ia miliki dan mulai memutar salah satu lagu dari JKT48, tunggu sepertinya akau pernah mendengarkan lagu ini di setlist yang aku lupa namanya.
“na na na na na na na na na” intro dari lagu itu mulai terdengar

        Flying Get kataku tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutku, Elisa hanya tersenyum dan berlalu setelah lagu itu selesai terputar, meninggalkanku yang mulai kebingungan mencari makna dibalik tindakannya itu. Sebetulnya jika dari awal ku telusuri perasaan yang ada di dalam dirinya selalu ia ungkapkan melalui nada-nada yang membentuk lagu yang dinyanyikan  mulai dari Tenshi no Shippo, Fortune Cookie yang Mencinta, dan sekarang Flying Get. Ah, apakah Elisa sudah member pertanda bahwa ia menginginkan aku untuk memilikinya? Aku pun masih belum mengerti tentang apa yang tiba-tiba saja terjadi dalam hidupku yang semakin kompleks saja, padahal awalnya hidupku biasa saja dan tidak ada yang special dariku. Dari mulai aku yang awalnya hanya fans biasa saja, lalu tertarik untuk menjadi WOTA dan akhirnya bisa bertemu beberapa individu yang mirip bahkan member dari JKT48.
                    
         Aku masih memikirkan semua hal yang terjadi secara beruntun dan sangat absurd ini. Masih teringat di dalam benakku ketika aku dan Elisa berjalan pulang menuju rumah kami masing-masing, melewati pematang sawah aku dan Elisa bergandengan tangan dan Elisa pun membagi headsetnya denganku lalu lagu Yuuhi Wo Miterukai mengalun secara perlahan diiringi turunnya mentari kembali keperaduannya, aku menatap wajah Elisa dan ia pun menatap wajahku dan kami tertawa berdua.
                     
         Tapi apakah hanya berdasarkan asumsi dan opini pribadiku saja aku bisa menyimpulkan bahwa Elisa juga memiliki perasaan yang sama denganku? Ku simpan saja persepsi ini untuk sementara karena aku harus menyusul Elisa, Dinda dan Nada yang menunggu ku di depan theater JKT48.
                     
         Lagi-lagi dan lagi, kakakku dan yang lebih mengejutkanku Ghaida JKT48 (Eh, itu Ghaida apa kakaknya si Elisa ya?) telah bergabung dalam rombongan itu.

“Eh, kakak” kataku, ia tidak membalas perkataan itu tapi langsung memukul kepalaku

“Aduh” celetukku

“Lu ngapain lama banget ngilang ama Elisa?” keluar juga logat Betawi yang agak ditekan mirip Batak (Gimana ceritanye, orang kagak ada darah Betawi juga kok bisa kayak gini)

“Kakaknye nyariin setengah mati tuh” lanjutnya


          Hehehehehe pemikiran nakal ku kembali datang karena mengetahui sisi pemalu dari kakak Elisa yang terlalu dominan. Aku mendekatinya dan ku tatap matanya (agak tajam sih) dan Voila kakak Elisa agak salting sendiri (hehehehehe niat jahatku berhasil).

"Eh, anu ehm" kata kakaknya Elisa mulai menunjukkan gelagat yang tidak biasa

"Maafin aku kak, karena mebuat kakak risau" pintaku padanya

         Ia hanya mematung berdiri menampakkan senyum ganjil, dan Elisa menangkap gelagat ini dan langsung memberikan tiket yang ternyata tiket Dareka no Tameni. Nada pun tersenyum padaku karena berat kakakku yang salah menghitung jumlah kami. Hehehehe JKT48 here we come!