Sunday, July 20, 2014

Family Bussiness

    Yah, memang untung tak bisa diraih dan malang tak bisa ku tolak untuk kesekian kalinya di pagi itu. Bermandikan peluh ditambah air liur guguk (yang bisa dibilang agak ga bingitz keles bagi orang-orang alay) aku mencoba untuk berdiri dibantu uluran tangan dari Elisa. Hal pertama yang terlintas di pikiranku adalah kesan garang yang dimiliki oleh ayah dari Elisa macam kepala polisi bagian khusus interogasi penjahat psikopat dan mungkin saja percakapan kita akan menjadi seperti ini:

“Oh, jadi kamu yang namanya Noel?” tanyanya sambil mengarahkan lampu meja yang diubah menjadi lampu sorot ke wajahku

Saturday, July 19, 2014

Keberangkatan dan beberapa hal lainnya

Sebelumnya di bagian prolog, aku banyak cerita tentang latar belakang dan alasan kenapa aku dan Windu mau ke Jakarta. Mungkin, cerita ini hanya bisa ditulis berdasarkan apa yang aku lihat dan aku rasakan (Nggak tahu kalo si Windu ya? Mungkin dia juga pengen cerita? Mungkin....). Sebenarnya cukup berat rasanya harus meninggalkan kota tempat tinggal yang penuh kenangan untuk beberapa hari. Tapi, perasaan yang tidak mengenakkan tersebut dapat berlalu karena bayang-bayang tentang apa yang dapat aku lakukan selama berada di Jakarta. 

Jam 03.00

Tak terasa hari telah berganti, perasaan baru tadi malem packing barang-barang untuk persediaan selama di Jakarta. Berbekal pakaian, uang, dan print out ID JKT48 semua itu ku tata secara rapi di dalam tasku. 

Tuesday, July 1, 2014

Biarkanlah Twitter Bercerita (Prolog)

     Oke, pertama-tama aku mulai tulisan ini karena sebenarnya mau cerita tentang pengalaman selama maen ke Jakarta.Pasti banyak yang berpendapat ”Alah palingan fanfic atau sebuah cerita picisan lagi”. Tapi kali ini suwer dah ini beneran pengalaman yang aku jalani. Kebanyakan orang yang udah baca postingan blog dari jaman batu (kayaknya sih nggak se kuno itu sih) pasti ngerti alasan kenapa aku ke Jakarta.