Monday, September 23, 2013

Masih Adakah Rembulan Untukku Malam ini?

            
          Seperti biasa, hari ini aku bangun lagi dalam kesendirianku. "Kehidupan di masa-masa SMA itu penuh dengan warna" itu kata mereka. "Penuh dengan warna apanya?" pikirku. Dan kembali menjalani aktivitas monoton seperti biasanya mempersiapkan diri lalu berangkat menggunakan motor menuju ke Sekolah (lagi). Di sekolah tidak ada yang baru bagiku "Apa yang indah dari melihat peristiwa melodrama yang selalu terulang kembali?". Tapi saat yang selalu kuinginkan tiba-tiba datang dalam hidupku yang selalu kelabu. Walaupun hanya sekilas aku melihatnya tapi sudah serasa hati ini ingin memilikinya. Mungkin ini cinta yang memaksa atau cinta yang saling meminta. Bagi sebagian orang cinta memiliki definisi yang berbeda beda tapi bagiku cinta itu adalah kamu.

        Hari telah berganti ku coba untuk memberanikan diri untuk mencoba mendekatimu dan meminta nomor teleponmu. PHP hanya itu yang kutakutkan dari awal kita bertemu aku takut kejadian itu terulang lagi kejadian dimana aku harus menangis atas kebodohanku. Semua ini hanya persepsi, hanya opini tak ada batas antara realita dan khayalan semu. 

"Dan apa yang akan aku perbuat setelah mendapatkan urutan angka abstrak yang tak berarti itu?" pikiran dalam gumamku

"Sudah, tidak usah dilanjutkan saja biarkan saja ini berhenti sebelum dimulai kau kan sudah tahu hasilnya." sambungnya

Aku kembali berpikir

"Tapi, lebih sakit jika kamu hanya memendam perasaanmu dan membiarkannya membusuk di dalam dirimu" 

         Semua pikiran tentang dirinya dan perasaan suka padanya berkecamuk dalam diriku bagaikan sebuah bom nuklir yang menunggu untuk diledakan. Yah, tapi pada akhirnya tetap ku beranikan diriku untuk mencoba menghubunginya dan berharap agar rembulan ada bersamanya saat aku menghubunginya dengan harapan agar aku dapat merasakan hal yang sama dengannya.