Sunday, March 2, 2014

Spin off Daily School Life and JKT48 part 00

 
      Eh, sebenarnya dari mana ya kisah ini dimulai? Mungkin satu bulan yang lalu atau mungkin satu tahun yang lalu. Seharusnya di hari pertama aku akan masuk ke sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi, akan menjadi salah satu momen penting yang menyenangkan bagiku tapi semua sudah buruk ketika aku bangun di pagi hari. Semalam aku bermimpi aneh sekali yang ku tak tahu entah apa maknanya namun yang jelas aku berada di pinggiran pantai sendirian dan aku memandang ke arah mentari yang mulai tenggelam.

“Dirimu duduk memeluk buku di pinggiran geladak” lagu Gomen ne, Summer mulai terputar dari playlist i-pod ku.
   
    Ah, andai bisa seperti lagu ini bukan seperti keseharianku yang ku rasa selalu monoton yah tapi apakah mungkin? Entah, menurut keluarga ku aku orang yang agak aneh karena sekalipun aku perempuan tapi salahkah jika aku menyukai lagu JKT48 atau bahkan menjadi fans fanatik atau biasa mendapat sebutan WOTA.
    
   Semakin lama semakin ku sadari bahwa ada seseorang yang mendekati diriku, ia adalah seorang laki-laki. Aku mengira ia hanya berjalan santai di pinggiran pantai tapi semua salah ternyata ia menuju ke arah ku. Menurutku ia tidak terlalu tampan namun ia terlihat bersahabat dan senyumannya dapat menentramkan hatiku. Belum sempat aku menanyakan namanya, jam wekerku berbunyi nyaring.

“Oh, baru jam 7” gumamku

“Apa jam 7!” aku terpekik kaget setelah melihat lagi
   
     Rumah sudah mulai kosong, hanya ada kakak perempuanku yang sedang menulis tesisnya tentang studinya yang memilih sastra Jepang. Langsung saja aku mempersiapkan diriku untuk memasuki sekolah. Setelah siap seperti biasa kakakku langsung mengantarkanku dengan mobilnya menuju ke sekolah.

     Selama di perjalanan jantungku tak bisa berhenti berdetak dengan kencangnya, seperti hampir copot rasanya.  Akhirnya sampailah aku di depan gerbang sekolah tapi aku melihat ada seorang laki-laki yang berlari memasuki sekolah mengenakan seragam yang salah, seakan tidak peduli dengan pakaian yang ia kenakan ia berlari terburu-buru memasuki sekolah.

“Oi dek, cepetan masuk entar terlambat” kata kakakku yang menyadarkan ku dari lamunan itu

“Eh…”  hanya itu yang bisa terucap dari bibirku dan aku langsung berlari menuju sekolah

          Saat aku hendak melewati gerbang langkahku sempat berhenti karena penasaran terhadap tingkah laku satpam yang tak henti-hentinya tertawa.

“Kenapa buru-buru non” tanya pak satpam yang berusaha menahan tawanya

“Tadi ada apa pak? Kok tertawa sampai seperti itu” ujarku agak penasaran

“Oh, tadi ada anak yang konyolnya setengah mati” jawabnya

“Kalau tidak salah namanya Leon, ya nggak ji?” lanjutnya sekaligus bertanya pada temannya

“Bodo lu! Namanya Noel” tanggap satpam yang satunya

“Eh iya, tapi non si Noel itu sekalipun tololnya bukan main tapi dia baik dan pintar anaknya”  sambung satpam itu

          Aku agak penasaran dengan karakteristik Noel dan aku tidak percaya begitu saja terhadap perkataan dari para satpam tersebut. Setelah permenungan tersebut aku langsung menuju ke dalam kelas ku dan aku menyadari  bahwa pelajaran pertama adalah bahasa Inggris, pelajaran yang paling membosankan bagiku.

“Excuse me, sir” ucapku mencoba untuk sopan karena guru sudah mulai mengajar

“Kok gurunya nggak nggubris sih?” gumamku setelah beberapa lama menunggu

          Tiba-tiba seorang anak yang menurutku adalah Noel setelah ku lihat seragam yang ia kenakan berbeda dariku dan murid lainnya, ia berdiri dan mengatakan pada guru itu bahwa ada siswi di luar dan siswi itu adalah aku. Aku mulai tertarik pada anak itu, walaupun ia tidak terlalu tampan namun ku pikir ia agak manis. Setelah aku memandang ke seluruh penjuru ruangan kelas ternyata satu-satunya bangku yang tersisa berada di samping tempat duduk Noel. Aku pun duduk dan mencoba mencari tahu lebih banyak tentang diri Noel.

“Hai namaku Elisa” ucapku memulai percakapan itu

“Eh, Shania namaku Leon” kata Noel dengan pandangan mata yang kurang bisa fokus terhadap percakapan kami

“Lho kata beberapa orang namanya Noel,tapi kok Leon?” pikirku

“Ma…. Maaf ku pikir kamu Shanju btw nama asliku Noel” koreksi Noel

“El, kamu juga suka JKT48?” ujarku setelah mendengar celetukan dari Noel

“I…Iya,  kkkkamu?” ujar Noel gugup mungkin ia masih syok

“Iya, oshi mu siapa?” tanya ku yang semakin tertarik dengannya

          Noel terdiam cukup lama lalu kami dipanggil untuk maju mempresentasikan bagaimana cara introduction dalam pelajaran bahasa Inggris yang baik dan benar, tapi kok rasanya jantungku berdegup kencang lagi ya? Saat berbicara dengan Noel ah Maybe it just a feeling that I have.