Saturday, March 15, 2014

Long Way to Theater JKT48 (Daily Life School and JKT48 Part 12)


          Dengan gaya sok cool ala pemain fast and furious kakak mengendarai mobil meninggalkanku yang hendak mengambil motor yang jaraknya lumayan dekat dari sekolah tapi tiba-tiba dari pekatnya bayang malam muncul satu sosok orang yang ternyata adalah Elisa (yang seharusnya berada di mobil kakak dan berangkat ke FX Sudirman).

"Lho Elisa, kamu nggak ikut kakakku ?" tanyaku setengah tidak percaya bahwa sosok yang ada di hadapanku adalah Elisa

          Ia hanya menggelengkan kepala dan tersenyum manja padaku ( ini anak pasti baik kalo ada maunya). Kami berlari bersamaan menuju tempat dimana aku memarkirkan sepeda motorku, walau showtime masih 2 jam lagi tapi entah mengapa aku merasa sangat bersemangat hal yang sama juga terjadi pada Elisa setelah aku melihat paras ayu nya di bawah terpaan sinar mentari yang mulai tenggelam di senja itu. Ia tersenyum lagi saat ku lihat wajahnya dan ku balas senyuman itu dengan senyum dariku, akhirnya sampailah kami berdua di parkiran.

          Saat aku berpaling melihat ke belakang untuk memastikan Elisa masih ada di belakangku, tanpa ku duga sebuah usapan lembut menyeka bulir-bulir keringat yang tercipta di dahiku. 

"Ududuh kacian lari-lari capek ya?" tanya Elisa agak manja

"Eh, kamu sendiri nggak capek?" tanyaku setelah melihat bahwa peluh juga mulai menghiasi parasnya

          Akhirnya aku pun mengeluarkan tisu yang ada dalam tas yang ku bawa, biasanya beberapa lembar ku ambil untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel di kacamata ku dan kebetulan juga hari ini ayahku membawa kabur lagi lap kacamata kesayanganku itu. Kami tertawa bersama hingga ku rasa ada getaran yang berasal dari saku celanaku, tepatnya yang bergetar adalah handphone ku.

"Dik, kamu dimana cepetan show mau di mulai, kamu mau ketinggalan momen pertama kamu ke theater bareng Shanju?" terdengar suara penuh kemarahan di ujung telepon and I can guess who have that voice

"Iye kak ini juga mau berangkat" kataku agak malas karena lagi-lagi kakakku sok tahu (darimana bisa jadi Shanju orang namanya Elisa, apalagi sepertinya kakak Elisa mengenal kakakku)

"Cepetan lu!" bentaknya yang langsung menutup telepon 

"Dari siapa el?" tanya Elisa agak kepo

"Ah, kepo lu" kataku dengan nada agak bercanda

"Ih serius" balas Elisa dengan pipi yang mulai merona (kawaii desu !)

"Dari kakak udah ayo kita berangkat aja" ujarku

          Sebenarnya jika menggunakan logika orang normal, jarak dari sekolah menuju FX Sudirman harusnya ditempuh selama kurang lebih 2 jam apalagi hari Sabtu adalah hari dimana kota metropolitan seperti Jakarta dipenuhi berbagai macam pasangan dari yang kecil sampai yang gede. 

          Sepanjang perjalanan Elisa hanya terdiam saja entah apa yang dia lakukan ku kira selama perjalanan menuju theater JKT48 ia akan memelukku dari belakang (ngarepnye sih gitu). Handphone ku berdering lagi tapi sepertinya bukan pesan singkat maupun sebuah panggilan dari nada nya sih sepertinya mention di twitter, tapi saat aku hendak mengeceknya ia tidak berada di tempat seharusnya ia berada.

"El temenmu lucu-lucu ya?" Elisa tertawa sambil menanyakan hal itu padaku

"Temen apaan?" tanya ku

"Ini di twitter aku nge-tweet yang mention sama retweet banyak banget" Elisa masih tertawa saat mengatakan hal ini

"Emang kamu nge-tweet apaan?" aku pun mulai kepo

"Ini aku upload foto kita terus aku kasih hashtag JKT48" katanya

"Oke ini masih normal tapi mengapa bisa rame kayak gitu?" gumamku dalam hati

"Terus tweetnya apaan?" lanjutku

"Aku tulis gini w/ Shanju" ujar Elisa yang masih cekikikan

"Waaaa anjir anak ini" pikirku

"Kamu nggak marah kan el?" tanyanya yang sudah selesai tertawa

"Nggak aku nggak marah, aku marah banget" kataku

          Here we are Fx sudah di depan mata, tak sabar aku memarkirkan kendaraanku dan menuju lantai 4 untuk memasuki theater JKT48 untuk pertama kali dalam hidupku.