Jendela itu masih terbuka, entah sampai
kapan ia akan terduduk diam menanti seseorang yang mungkin saja tidak akan
kembali untuk menemuinya lagi. Lagi ya! Lagi dan lagi selalu terulang kembali
membentuk sebuah rantai pola yang tidak akan terputus bahkan oleh uraian air
mata dan luka yang selalu terasa di dalam jiwanya. Jiwa yang rapuh, rapuh
seakan-akan bisa hancur kapan pun ia mulai menggerakan jemarinya untuk mengusap
bulir-bulir air mata yang tercipta disana.
Di kala senja kembali turun, dari dalam
ruangan itu hanya terdengar suara tangisan bersamaan dengan suara lirih. “Mengapa?”
itulah suara yang terdengar dari ruangan itu sebuah pertanyaan yang bahkan bagi
sebagian dari diriku sendiri bisa ku jawab dengan mudahnya namun sebenarnya
memiliki makna mendalam dalam tiap tutur katanya.
Dulu ia tidak seperti itu, masih tergiang di
benakku masa-masa ketika ia masih sering berjalan dengan anggunnya menyusuri
jalan-jalan sembari menyapa orang-orang di sekitarnya. Semua orang menyukai
sifat-sifat yang ia miliki termasuk diriku, namun aku tak pernah berani untuk
mengungkapkan sebuah perasaan yang mulai tercipta dalam diriku karena dirinya.
Rangkaian bunga mawar sering ku tinggalkan di depan rumahnya setelah mengetuk
pintu secara perlahan dan ku lihat ia mencium bunga itu dan tersenyum suatu hal
yang membuat hari ku semakin berarti.
Semua hanya ku pendam sendiri hingga kini
penyesalan yang menemaniku karena kebodohan yang akhirnya membunuhku, ia sudah
memiliki seseorang yang menemani hari-harinya. Apakah harus ku relakan semua
ini atau ku lanjutkan saja sisa-sisa perasaan yang masih terpendam?
Tak ada yang berubah dari sikapnya tapi
semua terasa tak sama ketika satu-satunya teman yang ia miliki itu menghilang
entah kemana bak ditelan oleh bumi. Bayang-bayang dari masa lalu selalu
menghantui dalam mimpinya membuatnya terjaga di tengah malam tak pernah bisa
menikmati mimpi yang indah sama seperti diriku kini. Segala penderitaan yang ia
rasakan ku rasakan juga namun ku coba mencari pelarian dan sejenak berpaling
darinya, yang pernah mengisi lembaran hidupku.