Thursday, March 10, 2016

Sambatlah Sebelum Sambat Dilarang

“Tunggu aku” suatu dialog muncul tanpa adanya prolog

            Dan ia pun beranjak, menuju ketidakpastian menjelang masa depan yang menurutnya indah. Di antara guyuran hujan, aku kembali menuju rumah sebuah tempat yang aman dan nyaman penuh dengan perlindungan bagi ancaman yang datang dari luar. Ku banting pintu dan ku kunci. Meringkuk di pinggiran dan bergumam

“Tidak, ini salah” dan bangkit

“Hmmmm, pakaian yang mana yang pantas ku pakai hari ini ya?” gumamku

Jog Jakarta, 11 maret 2016